Modul Ajar Tema Makanan Tradisional ini cocok diajarkan saat anak-anak merayakan lebaran. Modul ajar atau RPP Harian ini dikhususkan untuk siswa PAUD usia 4-6 tahun atau SD kelas 1-3. Mengapa anak-anak perlu mengenal aneka makanan tradisional, khususnya yang sering disajikan di hari Idul Fitri? Ibu Venti Diana Novitasari Meirina Lani Anggapuspa mengatakan bahwa "Mengenalkan makanan tradisional khas sejak dini ke anak-anak bertujuan supaya nantinya mereka mampu melestarikannya sebagai budaya warisan luhur agar tidak hilang ditelan zaman." Selain itu, tentu saja siswa juga diajak untuk makin mencintai budaya Indonesia dan mengenal aneka makanan sehat. Biasanya, makanan tradisional terbuat dari bahan alam serta bahan-bahan yang sehat lainnya. Berikut adalah modul ajarnya: Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD - TK, Topik: Makanan Adat - Tema Negaraku Kurikulum Merdeka Belajar A. Kegiatan Pembuka Guru menyapa siswa dengan ramah dan mengajak siswa menceritakan pengalaman mereka saat merayakan Lebaran dengan pertanyaan pemantik: Siapa yang berkunjung ke tempat saudara atau eyang ketik liburan Lebaran? Makanan apa saja yang disajikan saat itu? Makanan tradisional apa yang kalian makan? Guru menunjukkan gambar atau video tentang makanan tradisional, misalnya opor ayam, rendang sapi, sambal goreng ati, ketupat, dan lainnya. Guru mengajak siswa menceritakan tentang makanan tradisional yang dinikmati ketika merayakan Lebaran Baca juga: Modul Ajar PAUD Topik: AKU CINTA BANGSAKU, Sub Topik PERMAINAN TRADISIONAL Indonesia | RPPH Kurmer TK Usia 4-5 Tahun B. Kegiatan Inti Bermain tebak-tebakan dengan media gambarSiswa menunjukkan gambar makanan tradisional dari berbagai daerah dan mengajak siswa untuk menebaknya. Memotong ketupatSiswa secara mandiri memotong ketupat dan membelahnya menjadi beberapa bagian, lalu meletakkannya dalam sebuah piring. Guru membantu menuangkan kuah opor ke dalam piring. Bermain peranDalam permainan drama, siswa memperagakan adegan sebuah keluarga yang sedang merayakan Lebaran. Percakapan sederhana yang diucapkan pemeran bertema makanan tradisional. Membuat ketupat dari pitaSiswa membuat karya berbentuk ketupat dengan bahan pita. Membuat puzzleKumpulkan dan cetak gambar aneka makanan tradisional dari Google Image. Siswa mencetak lalu memotong-motong gambar tersebut menjadi beberapa bagian. Cerita interaktifSiswa mendapatkan aneka gambar bertema lebaran. Siswa menceritakan gambar yang ia dapatkan. Menggambar dan mewarnaiSiswa menggambar dan mewarnai aneka gambar bertema Islami atau Lebaran. Memasak makanan tradisionalSiswa memasak bersama guru aneka makanan tradisional yang mudah dimasak. Makan bersamaSiswa membawa makanan tradisional dari rumah untuk dimakan bersama di sekolah. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Guru bertanya kepada siswa beberapa pertanyaan di bawah ini: Apakah makan tradisional kesukaan kalian? Apa yang kalian pelajari pada pembelajaran ini? Mengapa kita harus bangga dengan makanan tradisional di Indonesia? Mengapa Indonesia memiliki banyak makanan tradisional? SIswa mendapatkan penugasan dari guru, misalnya: Menulis cerita atau menggambar dengan tema makanan tradisional kesukaanku. Pada pembelajaran selanjutnya siswa akan Menceritakan tentang makanan tradisional tersebut. Membuat video pendek tentang makanan tradisional favorit. Membawa makanan tradisional untuk dinikmati bersama. Mewarnai gambar makanan tradisional. Melalui sebuah penelitian yang telah dilakukan, Titi Nurohmah menyimpulkan bahwa: "90% orang tua mengetahui makanan tradisional Sunda, dan 55% di antaranya pernah menyajikannya dalam hidangan sehari-hari. Penelitian ini menyoroti peran penting orang tua dalam memperkenalkan makanan tradisional Sunda kepada anak-anak sejak dini sebagai upaya pelestarian budaya. Selain menyajikan makanan tradisional dalam hidangan sehari-hari, orang tua juga bisa memperkenalkannya dengan mengajak anak berbelanja makanan tradisional, memasak makanan tradisional bersama, dan lainnya. Baca juga:PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD Seperti dalam modul ajar di atas, siswa tidak hanya diajak untuk belajar di sekolah. Namun, mereka juga diajak untuk belajar dari rumah bersama orang tua. Semoga dengan kerja sama yang solid, guru dan orang tua bisa melestarikan hasil budaya daerah dengan mengajak siswa belajar dan bermain dengan tema makanan tradisional. MARBEL TK DAN PAUD: Aplikasi belajar anak disajikan dalam tema yang menarik dan lengkap Sumber Referensi: Venti Diana Novitasari & Meirina Lani Anggapuspa. (2022). Perancangan Buku Ilustrasi Makanan Tradisional Khas Kota Surabaya untuk Anak Usia 9-12 Tahun [1] Titi Nurohmah. (2022). Peran Orang Tua dalam Mengenalkan Makanan Tradisional Sunda pada Anak Usia Dini [2]
Modul Ajar Tema Tradisi Silaturahmi di Hari Lebaran untuk PAUD dan SD ini mengajarkan anak tentang tradisi silaturahmi di hari raya Lebaran. Mengapa tradisi ini perlu diajarkan kepada anak usia dini? Taufiq Fadhilah berkata, "Silaturahmi adalah kunci pembuka pintu surga, karena dengan silaturahmi, kita saling memaafkan dan membersihkan hati dari dendam." Melalui modul ajar ini, siswa akan diajak memahami pentingnya silaturahmi dalam kehidupan sehari-hari, terutama di hari Lebaran atau hari raya Idul Fitri. Siswa akan diajak untuk memahami bahwa silaturahmi adalah salah satu tradisi yang perlu dilestarikan sampai kapan pun. Karena dengan melakukannya, setiap anggota keluarga bisa mendapatkan kesempatan untuk bertemu dan saling memaafkan, sehingga tidak ada rasa dendam dan menjaga hubungan tetap baik di kemudian hari. Baca juga: PANDUAN Praktis Anak dalam KUNJUNGAN KELUARGA saat Lebaran agar Semakin BERMAKNA | Untuk Usia PAUD dan SD A. Kegiatan Pembuka Guru mengajak siswa menonton film atau mendengarkan cerita tentang makna tradisi silaturahmi. Guru bertanya menanyakan siswa tentang kebiasaan apa saja yang dilakukan di saat merayakan hari Lebaran. Guru menjelaskan bahwa merayakan lebaran bukan hanya tentang mensyukuri ibadah puasa yang berhasil dijalankan. Namun, siswa juga diajak untuk memahami pentingnya menjaga tali persaudaraan dengan kerabat dekat. Guru menampilkan video singkat tentang keluarga yang sedang melakukan silaturahmi. Baca juga: Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Asyik Merayakan Lebaran B. Kegiatan Inti Bermain peranSiswa secara berkelompok berperan sebagai ayah, ibu, dan anak yang sedang mengunjungi eyang. Bercerita pengalamanSiswa menceritakan pengalaman melakukan silaturahmi kepada kerabat dekat atau tetangga, dan apa yang mereka lakukan saat bersilaturahmi. Menonton video kisah teladanSiswa menonton kebiasaan baik seorang tokoh atau nabi dalam menjaga hubungan baik dengan keluarga, sahabat, dan kerabat. Simulasi saling memaafkanSiswa secara berkelompok mempraktikkan cara bermaafan dan memberikan kalimat positif atau mengucapkan doa yang baik untuk teman. Membuat kartu ucapan Siswa membuat kartu ucapan selamat Lebaran sederhana, yang nantinya diberikan kepada teman. Mewarnai gambar keluargaSiswa diajak mewarnai gambar-gambar anggota keluarga atau sebuah keluarga besar yang sedang berkumpul. Baca juga: Modul Ajar dan RPPH PAUD Topik: Berwisata di Hari Lebaran - Kurikulum Merdeka Belajar C. Kegiatan Penutup (Refleksi dan Penugasan) Siswa diajak untuk berdiskusi dengan memberikan pertanyaan reflektif, misalnya tentang apa manfaat silaturahmi, mengapa kita harus saling memaafkan, dan apa saja manfaat menjaga hubungan baik dengan sesama. Siswa diberi tugas untuk meminta maaf kepada orang tua atau saudara di rumah dan menulis cerita atau membuat ilustrasi dari pengalaman mereka saat saling memaafkan. Beberapa tugas lain yang bisa diberikan kepada siswa adalah melengkapi jurnal kegiatan 1 minggu kegiatan di hari Lebaran. Dalam jurnal ini, siswa diminta untuk mengisi kegiatan baik yang bisa dilakukan di hari Lebaran, misalnya mengunjungi eyang, bersalaman serta bermaaf-maafan dengan ayah, ibu, dan anggota keluarga lainnya. Imam Bukhar mengatakan, "Barangsiapa yang senang untuk dilapangkan dan diberkahi rezekinya dan dipanjangkan umurnya, hendaknya ia menyambung hubungan dengan kerabatnya. Semoga dengan mengajarkan siswa tentang makna bersilaturahmi, mereka akan semakin menjadi anak yang gemar berteman dan menjaga hubungan baik, serta mendapatkan berkah yang melimpah dari Allah. Ajak Si Kecil Menonton RIRI (Cerita Anak Interaktif) selama libur Lebaran! Pasti makin happy! Sumber Referensi: Taufiq Fadhilah. (2024). 20 Kata Mutiara Indahnya Silaturahmi dalam Islam yang Menyentuh dan Penuh Makna, Bagikan di Momen Halal Bihalal Idul Fitri! [1] Imam Bukhari. (2024). Idul Fitri Jadi Momen Silaturahmi, Ini Pesan Nabi Muhammad SAW [2]
Puasa bukan hanya tentang menahan lapar dan haus, tetapi juga tentang belajar disiplin, sabar, dan berbagi dengan sesama. Melalui pidato ini, anak-anak PAUD dan Sekolah Dasar, terutama kelas 1-3 SD, diajak untuk memahami makna puasa dengan cara yang menyenangkan dan penuh semangat! Baca juga:Bantu Anak 5-6 Tahun BELAJAR PUASA dengan 16 Tips Jitu Ini! Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Anak-anak yang sholeh dan sholehah yang Ibu sayangi, bagaimana kabarnya hari ini? Semoga kalian semua sehat, semangat, dan ceria! Hari ini, Bapak dan Ibu Guru ingin berbicara tentang sesuatu yang sangat istimewa, yaitu puasa di bulan Ramadan. Apa itu puasa? Puasa adalah salah satu ibadah yang Allah perintahkan kepada kita. Ketika berpuasa, kita menahan lapar dan haus dari pagi hingga sore. Tapi bukan hanya itu, puasa juga mengajarkan kita untuk menjadi anak yang lebih sabar, lebih kuat, dan lebih peduli kepada sesama. Saat kita bisa menahan diri dari marah, berkata kasar, atau malas-malasan, kita sedang berlatih menjadi anak yang lebih baik dan semakin dekat pada Allah. Baca juga:FULLL 30 HARI Kegiatan RAMADAN: Modul Ajar 1 Bulan untuk PAUD / TK 5-6 Tahun Bagaimana cara belajar berpuasa? Bagi adik-adik yang baru mulai belajar puasa, tidak apa-apa jika belum bisa penuh seharian. Kalian bisa mencoba puasa setengah hari dulu, misalnya sampai waktu dzuhur atau ashar. Setelah itu, boleh berbuka dan melanjutkan aktivitas seperti biasa. Tapi jangan langsung makan terlalu banyak, ya! Karena tubuh kita perlu menyesuaikan diri dengan puasa. Apa tantangan saat berpuasa? Teman-teman terkasih, jika kalian merasa lemas atau tidak enak badan saat belajar berpuasa, ingatlah bahwa setiap rasa lapar dan haus yang kalian tahan akan menjadi pahala di sisi Allah. Bahkan jika kalian belum bisa puasa penuh, niat dan usaha kalian sudah sangat berharga di mata Allah. Yang penting, jangan mengeluh, mudah menyerah, dan bermalas-malasan. Baca juga:Contoh Naskah PIDATO SOSIALISASI PEMBELAJARAN RAMADAN di Sekolah Dasar / SD dan PAUD Apa makna berpuasa? Selama berpuasa, kita tetap harus rajin belajar, tetap bermain dengan teman, dan tetap banyak melakukan kebaikan. Jangan sampai karena berpuasa, kita jadi malas mengerjakan tugas sekolah atau hanya ingin tidur sepanjang hari. Justru, puasa adalah kesempatan bagi kita untuk melatih diri menjadi lebih disiplin, kuat, dan lebih sabar. Selain itu, puasa juga mengajarkan kita tentang pentingnya berbagi dan peduli terhadap sesama. Di sekitar kita, ada banyak orang yang setiap hari harus menahan lapar karena kekurangan makanan. Dengan berpuasa, kita belajar memahami bagaimana rasanya lapar sehingga tumbuh rasa empati dalam diri kita. Oleh karena itu, mari kita jadikan Ramadan sebagai waktu untuk semakin dekat dengan Allah, lebih rajin beribadah, serta semakin gemar berbuat kebaikan. Semoga puasa yang kita jalani diterima oleh Allah dan menjadikan kita anak-anak yang lebih sholeh dan sholehah. Tetap semangat, karena kalian pasti bisa menjalani puasa dengan baik! Baca juga:Contoh Naskah Pidato: 7 Kebiasaan Anak Indonesia Hebat di Bulan Ramadan yang Ceria Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Semoga puasa yang dijalankan oleh anak-anak didik membawa banyak kebaikan dan keberkahan. Saat berpidato, pastikan berbicara dengan suara yang jelas agar mudah didengar. Gunakan nada yang penuh semangat supaya anak-anak tetap antusias. Jangan lupa tersenyum agar mereka merasa nyaman dan senang mendengarkan. Gunakan gerakan tangan untuk memperjelas pesan yang disampaikan. Ekspresi wajah yang ramah juga bisa membuat pidato lebih menarik. Sampaikan dengan bahasa yang sederhana agar mudah dipahami oleh anak-anak. Yang terpenting, berbicaralah dengan hangat dan penuh kasih sayang agar pesan lebih berkesan di hati mereka. KABI: Koleksi Kisah Nabi yang Bermanfaat Membangun Akhlak Anak Indonesia
Ingin menyampaikan pesan Ramadan dengan penuh semangat dan ceria kepada anak-anak PAUD? Contoh pidato ini menghadirkan kata-kata sederhana namun bermakna untuk menyambut bulan penuh berkah bersama si kecil. Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Selamat pagi, teman-teman yang hebat dan ceria! Puji dan syukur marilah kita panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan kita kesehatan dan kegembiraan, sehingga pada hari ini kita bisa berkumpul di tempat ini. Ibu sangat senang bisa bertemu dengan teman-teman sekalian dengan senyum yang sangat menawan. GRATIS LKA: Ajak si kecil belajar hijaiah dengan Lembar Kerja Anak dari Educa Studio di bulan Ramadhan Teman-teman terkasih, sebentar lagi kita akan menyambut bulan apa? Apakah ada yang tahu? Benar sekali. Bulan Ramadan. Bulan Ramadan adalah bulan yang penuh kebaikan, berkah, dan kebahagiaan. Kita semua wajib bersyukur karena pada bulan Ramadan kita berkesempatan untuk semakin dekat dengan Allah SWT, melakukan banyak kebaikan, mendapatkan pahala. Di bulan Ramadan, kita akan belajar untuk mengendalikan diri kita, terutama dalam menahan haus dan lapar. Meskipun teman-teman masih sangat belia, tapi kalian bisa belajar berpuasa sesuai dengan kemampuan. Meski belum berpuasa secara penuh, ibu berharap teman-teman bisa melakukannya dengan penuh semangat, kesabaran, dan hati yang tulus, sehingga bisa mendapatkan manfaat dari ibadah yang teman-teman lakukan. Dengan penuh iman dan keyakinan, pasti teman-teman bisa melakukannya dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Selain menunaikan ibadah puasa, teman-teman juga akan berkesempatan untuk belajar berbuat kebaikan dan mengembangkan semangat peduli kepada sesama. Teman-teman bisa memulainya di lingkungan keluarga. Di lingkungan keluarga, teman-teman bisa membantu ayah dan ibu di rumah merapikan ruangan, menyapa dengan sopan, taat pada nasihat orang tua. Di lingkungan masyarakat dan sekitarnya, teman-teman bisa melakukan ibadah bersama-sama, saling mengucapkan salam, dan mau berbagi serta membantu teman yang sedang dalam kesulitan. Agar semua hal-hal baik bisa dilakukan dengan baik dan dilandasi iman, tentu saja teman-teman juga perlu lebih tekun berdoa serta beribadah. Dengan berdoa, kita semua akan semakin dengan Allah, sehingga semakin bisa melakukan hal-hal yang baik. Hati menjadi lebih ceria, mampu mengendalikan emosi, mampu bersikap sabar, dan memiliki keinginan untuk melakukan aneka kebaikan. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 5-6 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, agar ibadah kita bisa kita tunaikan dengan baik, tetap jaga kesehatan tubuh kalian ya! Tetap berolahraga secara rutin, makan makanan sehat serta bergizi, istirahat yang cukup, dan tetap tekun belajar. Teman-teman bisa juga melakukan aneka kegiatan yang menyenangkan, bersama ayah, ibu, teman-teman di rumah, dan teman-teman di sekolah. Kami, dari pihak sekolah, juga telah menyiapkan aneka kegiatan seru selama bulan Ramadan. Kita akan tetap beraktivitas di sekolah, meski kegiatan belajar dan bermain akan berlangsung lebih singkat. Semoga dengan begitu, teman-teman bisa lebih mampu menjaga kondisi tubuh, memiliki lebih banyak waktu bersama keluarga, dan bisa melakukan kegiatan positif di rumah bersama keluarga. Oh iya, Ibu guru sudah menyiapkan berbagai kegiatan menyenangkan di sekolah selama bulan Ramadan loh. Kita akan melakukan aneka permainan bertema Ramadan dan bernuansa Islami. Kita juga akan menggambar dan mewarnai, serta membuat kartu ucapan Ramadan untuk keluarga. Pokoknya seru! Teman-teman terkasih, semoga bulan Ramadan di tahun ini bisa membuat teman-teman semakin banyak belajar bersabar dan bersyukur. Semoga dengan aneka kegiatan positif yang teman-teman lakukan di rumah, teman-teman akan semakin dekat dengan Tuhan, dengan keluarga, dan semakin banyak mendapatkan pahala dari Allah. Baca juga:Modul Ajar dan RPPH TK - PAUD Spesial Ramadan, Topik: Merayakan Lebaran, Kurikulum Merdeka Belajar Teman-teman yang baik, mari kita kita sambut bulan yang penuh berkah ini dengan hati yang gembira dan penuh semangat! Jadikan bulan ini waktu yang spesial untuk belajar dan berbuat kebaikan. Ibu guru percaya, kalian adalah anak-anak yang hebat dan baik hati. Semoga Allah SWT memberikan kita kesehatan, kebahagiaan, dan kekuatan dalam menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan ini. Terima kasih teman-teman, sudah mendengarkan dengan baik dan seksama. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh Semoga pidato ini dapat menjadi inspirasi untuk menyampaikan pesan Ramadan yang ceria, penuh makna, dan mendidik bagi anak-anak PAUD. KABI (Kisah Nabi): Sarana membangun karakter Islami anak Indonesia dengan animasi Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Arabic girl blue white hijab beautiful muslim lovely cute young lady very cheerful [1]
Ramadan adalah bulan istimewa yang penuh dengan nilai-nilai keimanan, kepedulian, dan rasa syukur. Untuk anak-anak PAUD, momen ini menjadi kesempatan yang baik untuk mengenalkan makna Ramadan melalui kegiatan yang menyenangkan dan edukatif. Dengan pendekatan yang sesuai usia, anak-anak dapat belajar memahami dan mempraktikkan nilai-nilai positif, terutama bagi anak PAUD berusia 4-5 tahun. Baca juga:Panduan Pembelajaran Ramadan 1446 H Berdasarkan Surat Edaran 3 Menteri Minggu 1: Mengenal Bulan Ramadan Anak didik diajak mengenal bulan Ramadan, alasan atau pentingnya berpuasa secara sederhana, dan memahami nilai-nilai ibadah. Aneka kegiatan yang bisa dilakukan adalah: Menonton video animasi bertema Ramadan: Setelah menonton, anak didik bisa diajak untuk berdiskusi dan menemukan makna dari film tersebut Mewarnai gambar: Siapkan gambar masjid, ka'bah, dan aneka simbol Islam, lalu mintalah anak didik mewarnai dan menjelaskan makna dari gambar tersebut Menggambar: Anak didik menggambar bulan dan bintang, lalu mempresentasikan makna dari simbol tersebut dengan kalimat sederhana Mewarnai poster bertema Ramadan: Poster yang diwarnai bertuliskan ucapan selamat dan doa agar bisa menunaikan ibadah puasa dengan baik. Baca juga:12 Ide Lomba Ramadan Unik dan Menarik Anak PAUD untuk Usia 4-6 Tahun Minggu 2: Melakukan aksi nyata peduli sesama Anak didik belajar mengembangkan sifat empati dan jiwa sosial dengan cara berbagi kepada sesama atau melakukan kegiatan amal. Agar semakin memaknai suatu kegiatan amal anak didik bisa diajak untuk melakukan rangkaian kegiatan di bawah ini: Mendengarkan cerita: Anak didik mendengarkan dongeng tentang pentingnya berbagi dan mengungkapkan syukur kepada Allah dengan berbuat baik kepada sesama Membuat kartu ucapan: Anak didik membuatnya dengan bahan kertas warna. Kartu yang dibuat bertuliskan kalimat ajakan berpuasa dan beramal pada sesama Membuat video ucapan: Anak didik secara berkelompok mengucapkan selamat menunaikan ibadah puasa dan pesan-pesan kebaikan lainnya. Guru membantu mendokumentasikannya dalam bentuk video Bermain peran tentang sedekah: Dalam drama yang dimainkan, anak didik berperan sebagai pemberi dan penerima bantuan, lalu menjelaskan pesan moral dalam drama yang dimainkan Aksi nyata berkah berbuka: Anak didik saling berbagi makanan atau camilan yang ia bawa kepada seluruh warga sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 4-5 Tahun, Tema : Kegiatan Ibadah Bulan Ramadhan - Kurikulum Merdeka Belajar Minggu 3: Mengenal makanan sehat di bulan Ramadan Anak didik belajar mengenal aneka makanan yang akan membuat tubuh tetap sehat dan buhar meski sedang menunaikan ibadah puasa. Anak didik juga diajak untuk bersyukur atas karunia Allah berupa makanan. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan antara lain: Menonton video animasi tentang aneka makanan sehat: Setelah menonton video, anak didik bisa diajak berdiskusi dan menjawab pertanyaan kuis Menggambar atau membuat kerajinan tangan menu makanan sehat: Anak didik juga diajak mempresentasikan hasil karyanya Bermain memilih gambar: Anak didik melakukan aneka permaina dengan media gambar atau video bertema makanan sehat dan tidak sehat Membuat makanan sehat: Anak didik bersama dengan orang tua diajak untuk membuat makanan sehat bersama-sama di sekolah dan membagikannya kepada sesama saat pulang sekolah. Baca juga:Modul Ajar & RPPH PAUD / TK Usia 2-3 Tahun, Tema : Kegiatan Seni Selama Bulan Ramadhan Minggu 4: Doa Syukur dan Perayaan Anak didik belajar aneka doa di bulan Ramadan dan diajak untuk bersyukur atas segala karunia Allah. Mengucapkan doa hapalan sederhana. Kegiatan ini bisa dilakukan secara individu atau berkelompok Menceritakan kisah menarik di bulan Ramadan: Anak bisa menceritakannya dengan media gambar atau foto yang ia bawa dari rumah tentang kegiatan di bulan Ramadan Bermain ucapan syukur: Anak didik diajak mengucapkan syukur sesuai gambar yang ditunjukkan oleh guru, misalnya bersyukur atas orang tua, rumah, teman-teman, dan lainnya. Pada hari terakhir di bulan Ramadan, anak didik bisa diajak untuk membuat kartu ucapan selama hari raya Idul Fitri dan memberikannya kepada orang tua atau sahabat di sekolah. Anak didik juga bisa diajak untuk menyanyikan lagu bertema Ramadan. Selama bulan Ramadan, guru juga bisa mengajak orang tua agar memberikan kegiatan positif dan membangun iman anak. Beberapa kegiatan yang bisa dilakukan di rumah antara lain: Membacakan cerita bergambar tentang Ramadan dan maknanya Mengajarkan anak membantu menyiapkan makanan saat sahur atau berbuka Mengajarkan doa sederhana, misalnya doa berbuka atau doa sebelum makan Membuat jus buah atau salad sederhana bersama anak Mengajak anak untuk bersyukur dengan menyebutkan hal-hal baik setiap hari Menghias rumah bersama dengan tema Ramadan, seperti menempelkan stiker bulan sabit. Semoga rencana kegiatan ini dapat membantu anak-anak PAUD memahami makna Ramadan dengan cara yang menyenangkan dan edukatif. Mari jadikan Ramadan sebagai momen berharga untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan dalam hati mereka. KABI (Kisah Nabi): Animasi edukasi anak untuk membangun karakter Islami Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Children playing traditional games eid al adha [1]
Tahun Baru Imlek 2025, Tahun Ular Kayu, adalah momen istimewa untuk menanamkan nilai keberanian, kebijaksanaan, dan semangat tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik pada anak-anak. Dalam pidato ini, kita akan mengajak mereka merayakan Imlek dengan penuh sukacita dan makna positif bagi anak PAUD dan SD di seluruh Indonesia. Temukan aneka Lembar Kerja Anak (printable) yang bisa diunduh di sini Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Shalom, Om Swastiastu, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan, dan Selamat Tahun Baru Imlek! Yang saya hormati, Bapak/Ibu Kepala Sekolah, para guru, orang tua, dan anak-anak hebat yang saya sayangi dan saya banggakan.Puji dan syukur kita haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kita semua dapat berkumpul bersama pada saat ini dalam suasana penuh suka cita dan kebahagiaan untuk merayakan Tahun Baru Imlek. Perayaan ini adalah saat yang istimewa, tidak hanya untuk teman-teman kita yang merayakannya, tetapi juga bagi kita semua warga negara Indonesia. Kita semua turut berbahagia dalam semangat kebersamaan dan penghormatan terhadap keberagaman budaya di Indonesia. Baca juga: Modul Ajar Harian PAUD Perayaan TAHUN BARU IMLEK 2025 & Ide Kegiatan Anak Usia 4-6 Tahun Imlek adalah waktu untuk mensyukuri setiap berkat dan kebaikan dari Tuhan yang boleh kita terima dan kita rasakan hingga saat ini. Dalam tradisi tahun baru Imlek, ada banyak hal positif yang bisa kita pelajari dari saudara-saudara kita keturunan Tionghoa, yaitu keuletan bekerja, rasa hormat serta taat pada orang tua, dan semangat berbagi kepada sesama. Pembiasaan seperti itu, tentu sangat baik untuk bisa ditanamkan kepada anak-anak usia dini. Tahun Baru Imlek 2025, menurut kalender Cina, merupakan tahun Ular Kayu. Ular Kayu melambangkan kebijaksanaan, keberanian, dan transformasi. Semoga di tahun ini, teman-teman sekalian semakin mampu bersikap bijaksana dalam menghadapi setiap persoalan. Tentu saja dengan bimbingan dari guru daan orang tua, sehingga bisa mendapatkan jalan keluar yang baik. Dan dengan sikap berani dan kepercayaan diri yang baik, teman-teman bersedia belajar banyak hal baru, sehingga semakin bertransformasi serta tumbuh menjadi anak yang cerdas, terampil, dan berakhlak mulia. Anak-anak yang saya banggakan. Negara kita adalah negara yang berbhineka. Ada banyak keunikan yang dimiliki oleh setiap daerah yang ada di Indonesia. Ada tradisi, suku, bahasa, makanan, dan lainnya. Namun, di dalam perbedaan itu pula Indonesia dikenal dengan semangat toleransi dan saling menghormati. Sekolah kita itu seperti Indonesia kecil. Mengapa? Karena disekolah kita ada banyak murid yang berasal dari latar belakang yang berbeda-beda. Maka, di sini pula kita akan mampu belajar makna rasa cinta dan bangga pada keberagaman. Kita harus tetap menjaga rasa kekeluargaan dan saling menghormati satu sama lain. Baca juga:Menjelaskan Makna dari Simbol-Simbol Perayaan Imlek kepada Si Kecil Ada satu pepatah dari seorang teman saya yang keturunan Tionghoa. Ia mengatakan, "Di bawah langit yang luas, kita semua adalah satu keluarga." Kita berada di bawah langit yang sama. Di bawah langit yang sama, kita merasakan panas, dingin, turunnya hujan, datangnya badai, dan segala cuaca yang lain. Namun, kita tentu akan bisa menghadapinya bila kita selalu bersama dan menjaga tali persaudaraan di antara kita. Segala situasi kehidupan tentu akan lebih mampu kita lewati. Ada juga sebuah ungkapan dari budaya Tionghoa, yaitu, “Kebiasaan yang baik dimulai sejak kecil." Maka, dalam kesempatan ini saya mengajak teman-teman untuk mulai membiasakan kebiasaan baik sejak usia dini, yaitu semangat rajin belajar, berperilaku baik, sikap sopan, dan lainnya. Dengan membiasakan diri melakukan banyak hal yang baik, teman-teman pasti akan lebih optimal dalam mengembangkan segala kemampuan dan karakter yang baik. Baca juga:Ide DEKORASI di Sekolah | LENGKAP dengan Alat, Bahan & Tutorial Teman-teman terkasih, hari ini kita tidak hanya merayakan Tahun Baru Imlek, tetapi juga merayakan semangat keberagaman budaya dan kerja sama. Saya juga berpesan agar teman-teman yang selalu menghormati orang tua, peduli dengan teman, dan bersemangat untuk belajar. Percayalah, usaha yang teman-teman lakukan hari ini akan membawa kalian lebih dekat pada segala harapan kalian di masa depan. Akhir kata, saya mengucapkan Selamat Tahun Baru Imlek kepada semua keluarga besar sekolah kita. Semoga di tahun baru ini, kita semua diberkahi kesehatan, kebahagiaan, dan kesuksesan. Mari kita terus menjaga semangat kebersamaan dan keberagaman dalam kehidupan sehari-hari. Gong Xi Fa Cai! Terima kasih.Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh,Shalom, Om Shanti Shanti Shanti Om, Namo Buddhaya, Salam Kebajikan. Semoga contoh naskah pidato ini dapat menginspirasi anak-anak didik untuk merayakan Tahun Baru Imlek dengan penuh sukacita, persaudaraan, dan menghargai nilai-nilai budaya yang diwariskan. RIRI (Cerita Anak Interaktif):Animassi yang membantu mengembangkan karakter positif si Kecil Sumber referensi: 1. Freepik.com. (2024). Giving red envelope smile asian mother daughter portrait isolated [1]